Wednesday, January 26, 2011

Jiwa Enterpreneurship Nabi Muhammad SAW (Bukan bermaksud sara hanya ingin berbagi untuk direnungi)

Pagi-pagi buta ini saya searching di web dan iseng mengunjungi web forum terbesar di Indonesia, saya menemukan postingan yang sangat menarik. Ini mengenai jiwa wirausaha Rasulullah SAW. Saya bukan bermaksud sara dengan mengangkat topik ini. Tapi saya ingin berbagi dan ingin memberikan pemahaman bahwa negara kita yang mayoritas muslim ini tapi kebanyakan penduduknya "ingin" menjadi karyawan. Padahal Nabi Muhammad SAW adalah enterpreneur sejati. Dan Anda pasti ingat bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Menjadi karyawan adalah pilihan, tetapi bukankah lebih bermakna bila kita bisa menjadi "tangan yang diatas"? Dalam artian Andalah yang membuka peluang-peluang untuk orang lain. Bukan menjadi "tangan di bawah" dalam artian menerima gaji saja. Saya tidak bermaksud menyinggung siapapun, karena hidup adalah pilihan. Saya sangat menghormati rekan-rekan yang memilih menjadi karyawan. Tapi semoga postingan ini bisa menjadi bahan pertimbangan dan renungan. Sekali lagi apapun pilihan Anda, saya sangat menghargai. Yuk kita baca uraian di bawah ini bersama-sama:
Dari beberapa literatur yang didapat, betapa jiwa entrepreneurship Rasulullah di bidang wirausaha begitu mendominasi, sehingga beliau berkembang menjadi seorang pemimpin yang memiliki jiwa entrepreneur, dan keterampilan manajemen yang baik untuk mengelola sebuah dakwah, sebuah sistem yang bertata nilai kemuliaan Al Islam.
Pada waktu Rasulullah masih kecil, beliau sudah mempunyai sebuah proyek untuk menjaga kehormatan harga dirinya agar tidak menjadi beban bagi kehidupan ekonomi pamannya, Abu Thalib, yang memang tidak tergolong kaya. Beliau mendapat upah dari menggembalakan beberapa ekor kambing miliki orang lain, yang secara otomatis mengurangi biaya hidup yang harus ditanggung oleh pamannya ini. Pada usia 12 tahunan, sebuah usia yang relatif muda, beliau melakukan perjalanan dagang ke Syiria bersama Abu Thalib. Beliau tumbuh dewasa di bawah asuhan pamannya ini dan belajar mengenai bisnis perdagangan darinya. Bahkan ketika menjelang dewasa dan menyadari bahwa pamannya bukanlah orang berada serta memiliki keluarga besar yang harus diberi nafkah, Rasulullah mulai berdagang sendiri di kota Mekkah. Bisnisnya diawali dengan sebuah perdagangan taraf kecil dan pribadi, yaitu dengan membeli barang dari satu pasar dan menjualnya kepada orang lain.
Aktivitas bisnis lainnya dengan sejumlah orang di kota Mekkah pun dilakukan. Dengan demikian ternyata Rasulullah telah melakukan aktivitas bisnis jauh sebelum beliau bermitra dengan Khadijah. Dan inilah yang membuahkan pengalaman yang tak ternilai harganya dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan pada diri Rasulullah. Ciri yang sangat khas dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah waktu itu adalah beliau sangat terkenal karena kejujurannya dan sangat amanah dalam memegang janji. Sehingga tidak ada satupun orang yang berinteraksi dengan beliau kecuali mndapat kepuasan yang luar biasa. Dan ini merupakan sebuah nuansa dengan pesona tersendiri bagi warga Jazirah Arab. apalagi kemuliaan akhlaknya seakan menebarkan pesona indah kepribadiannya. Pun ketika beliau tidak memiliki uang untuk berbisnis sendiri, ternyata beliau banyak menerima modal dari orang-orang kaya Mekkah yang tidak sanggup menjalankan sendiri dana mereka, dan menyambut baik seseorang yang jujur untuk menjalankan bisnis dengan uang yang mereka miliki berdasarkan kerjasama. Tiada lain karena sejak kecil Rasulullah telah dikenal oleh penduduk Mekkah sangat rajin dan penuh percaya diri. Dikenal pula oleh kejujuran dan integritasnya dibidang apapun yang dilakukannya. Tak berlebihan bila penduduk Mekkah memanggilnya dengan sebutan Shiddiq (jujur) dan Amin (terpercaya). Salah seorang pemiliki modal itu adalah Khadijah, yang kelak menjadi istri beliau, yang menawarkan suatu kemitraan berdasarkan sistem bagi hasil (profit sharing). Dan, subhanallaah, kecakapan Rasulullah dalam berbisnis telah mendatangkan keuntungan, dan tidak satupun jenis bisnis yang ditanganinya mendapat kerugian. Selama bermita dengan Khadijah inilah Rasulullah telah melakukan perjalanan dagang ke pusat bisnis di Habasyah (Ethiopia) dan Yaman. Beliau pun empat kali memimpin ekspedisi perdagangan untuk Khadijah ke Syria dan Jorash.
Diantara hal yang terus menerus harus kita teladani dari Rasulullah dalam interaksi bisnisnya adalah beliau sangat menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliannya dalam proses interaksi bisnisnya ini. Bisnis bagi Rasulullah SAW tidak hanya sebatas perputaran uang dan barang, tapi ada yang lebih tinggi dari semua itu, yaitu mejaga kehormatan diri. Sehingga keuntungan apapun dari setiap transaksi yang beliau dapatkan, maka kemuliaannya justru semakin menjulang tinggi. Semakin dihormati, semakin disegani dan ini menjadi aset tak ternilai harganya yang mendatangkan kepercayaan dari para pemilik modal. Dengan kata lain, modal terbesar dari seorang yang menjadi pengusaha sukses, pemimpin sukses, atau ilmuwan sukses dalam disiplin ilmu apapun, ternyata jiwa entrepreneur ini harus dikembangkan sejak awal.
Pembangunan harga diri, pembangunan etos kerja, pembangunan karir kehormatan sebagai seorang jujur yang terbukti teruji dan sangat amanah terhadap janji-janji, jikalau hal ini ditanamkan, dilatih sejak awal maka akan membuahkan kepribadian yang sangat bermutu tinggi dan ini menjadi bekal kesuksesan bekerja dimanapun atau kesuksesan mengemban amanah jenis apapun. Dan yang paling perlu digaris bawahi, Rasulullah SAW mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk kekayaan pribadi, tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya dengan etika yang tinggi dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan ke sebanyak umat. Sehingga kesuksesannya mampu membawa banyak dampak positif, yaitu kesuksesan dan kesejahteraan bagi umat yang lainnya. Dan inilah yang menyebabkan kepribadian junjungan kita, Rasullah SAW begitu monumenatal, baik dalam mencari nafkah maupun dalam menafkahkan karunia rizki yang diperolehnya.

Sunday, January 23, 2011

Kisah Tukang Becak (Inspiratif untuk semua)

Tukang Becak Berpenghasilan 9 juta/bln

Sumber: Wirausaha&Keuangan, Edisi 54/2007

Coba kita lupakan segenap teori canggih dunia marketing maupun teori tentang punya bisnis sendiri. Sementara banyak orang yang masih harus bergelut dalam kesibukan marketing/kesibukan bisnis setiap hari setelah 10 tahun bekerja atau berbisnis, mari kita simak kisah ilustrasi seorang tukang becak tamatan SD yang sudah mencapai ”financial freedom” setelah bekerja hanya + 5 Tahun saja, dengan ”pasif income” Rp9 juta/bulan. Ikuti jalan aliran bisnisnya.

Becak pertama. Seorang tukang becak motor berpenghasilan bersih Rp60 ribu/hari. Biaya hidupnya + Rp30 ribu. Lalu ia berjuang untuk konsisten menabung Rp30 ribu/hari. Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yang harganya Rp12 juta/unit. Becak kedua, ia sewakan dengan tarif Rp30 ribu/hari. Sekarang ia bisa menabung Rp60 ribu/hari. Dalam tempo 200 hari ia mampu membeli becak ketiga. Begitu seterusnya ia lakukan dalam mengelola bisnisnya, hingga ia mampu membeli becak ke sepuluh dan ia pensiun. Kini ia menikmati penghasilan Rp300 ribu/hari, atau Rp9 juta/bulan. Jika ditotal semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 tahun saja. Ini LOGIS dan bisa TERJADI.

Sekarang bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan kesibukan mencari nafkah setiap hari. KONTRAS SEKALI bukan.

Ternyata kunci suksesnya terletak pada bagaimana kita mampu menduplikasi bisnis. RAHASIANYA: jalankan bisnis yang mudah diduplikasikan, dan tidak perlu keterlibatan kita secara penuh dalam bisnis tersebut. Contoh: ikuti bisnis franchise yang berpotensi, beli asset lalu sewakan asset tsb, dsb.

Bayangkan seorang marketer jenius/pebisnis jenius sekalibur Schultz (ia baru dijuluki jenius setelah sukses, tetapi saat pertama kali menawarkan ide bisnis menjual secangkir kopi seharga puluhan ribu rupiah, ia diteriaki gila dan ditolak ratusan orang). Kini hasilnya luar biasa, kedai kopi pertama (Starbucks) yang dibangun Schultz tahun 1985, menjelma menjadi lebih dari 10.000 lebih toko di tahun 2007, dan tersebar di seluruh dunia. Dan terus berlipat ganda setiap tahun sampai sekarang. ANDA pun BISA.

Pikirkan BISA dan anda pasti BISA ..!!

Seekor gajah yang diikat kakinya sejak kecil dengan seutas rantai sepanjang 4 meter, ketika dia dewasa dia tidak akan melangkah keluar dari area lingkaran 4 meter walaupun rantainya sudah diganti dengan seutas benang. Itu bukan cerita, itu kisah nyata.

Kita sebagai manusia yang berakal budi ternyata juga mengalami trauma yang sama. Teman saya sejak kecil tidak berani mengendarai sepeda, ketika kami remaja dan suka keliling kota dengan sepeda motor, dia selalu dibonceng teman lainnya, setelah kami dewasa beberapa teman mulai memakai mobil untuk aktivitasnya, tapi teman saya itu tetap tidak berani mengendarai apapun.

Anda jg pasti punya teman yg tidak pernah mau mencoba mengendarai sepeda/sepeda motor, apalagi mobil, selalu takut & merasa bahwa mengendarai motor atau mobil adalah sesuatu yg sangat sulit. Istri teman saya bisa mengendarai mobil, setiap hari dia menggunakan mobil untuk antar jemputnya ke dan dari sekolah, tapi dia hanya berani

menggunakannya di dalam kompleks ( Kelapa Gading Jakarta ), selama lebih dari 5 tahun tidak pernah sekalipun dia berani mengendarai mobil keluar dari Kelapa Gading.

Suatu hari anaknya sakit dan masuk rumah sakit di Sunter diluar Kelapa Gading, dan suaminya sedang tugas di luar kota. Terpaksa dia mengendari mobilnya pergi ke rumah sakit tersebut, dan sejak saat itu dia berani mengendarai mobilnya kemana saja, termasuk pulang pergi ke bandung.

Ada staff di bagian keuangan yang sudah bekerja 5 tahun, tidak pernah bisa meraih promosi jabatan karena disana adalah jabatan fungsional yang buntu dengan jenjang karir, ketika saya tawarkan jabatan di bagian marketing, dia tidak berani mengambilnya karena merasa tidak mampu menjadi orang marketing.

Ada seorang salesman yang sudah bekerja 10 tahun, prestasinya bagus, disegani teman temannya, bahkan jadi tempat bertanya atasannya. Ketika ditawari jabatan supervisor dia menolak karena dia takut dengan pekerjaan administrasi dan takut kalau nanti suatu hari naik lagi jadi distrik manager yang sarat dengan tugas tugas di atas meja, dia merasa tidak bisa mengerjakan pekerjaan adminitrasi.

Dear teman2 sekalian, coba anda lihat diri anda sendiri, adakah seutas benang yang memhambat diri anda saat ini? Putuskan benang itu, bergeraklah maju lebih dari lingkaran yang selama ini mengurung anda.

Anda pasti bisa kalau anda berpikir anda bisa, anda akan gagal kalau anda selalu berpikir anda akan gagal. Peluang demi peluang muncul setiap hari, dan karena selama ini anda menutup mata anda, telinga anda, pikiran anda, diri anda, hidup anda, maka peluang itu menjadi bukan peluang, lewat begitu saja.

Mulailah melangkah sedikit demi sedikit kalau anda masih gamang, lalu berlari cepat setelah anda lebih yakin lagi. Jangan sia siakan setiap peluang untuk maju, untuk berhasil, demi diri anda sendiri